Pengkol Desa Tahu & Tempe gembos
Desa Tahu & Tempe gembos
Boyolali, selain dikenal dengan kota Susu di Jawa tengah juga ada salah satu desa sebagai sentra UKM memproduksi tahu.
Diantara pabrik tahu tradisional yang sampai sekarang masih kokoh berdiri ialah milik mbah Suradi (53) yang terletak di desa Pengkol, kecamatan karanggede. kabupaten Boyolali, jawa tengah
desa ini sering disebut desa Tahu , karena bukan tanpa alasan dipanggil begitu di desa Pengkol adalah sentra industri rumahtangga Tahu dan tempe (kedelai & gembos), iya Tahu , disini ada 12 pabrik tahu terletak di sepanjang aliran sungai yang membelah desa ini, pembuatan tahu sendiri membutuhkan banyak air jadi mengapa pabrik nya berada di daerah aliran sungai, disamping memanfaatkan air sungai setiap pabrik juga punya sumber mata air bersih sendiri.
mbah suradi mengatakan, dirinya merupakan generasi kedua sejak pabrik tahu desa itu ada pada tahun 1960an yang tidak lain adalah pakde supar sebagai pelopor pembuat tahu di desa Pengkol.
Ia bercerita sejak berdiri hingga sekarang menginjak usia pabrik lebih dari setengah abad lamanya, dalam proses produksi tetap menggunakan cara-cara tradisional. Tahu hasil buatan pabrik itupun tidak menggunakan bahan campuran apapun, kesemuanya hanya berbahan utama kedelai, dan tanpa pengawet
“Disini semua tradisional, ada penggunaan mesin penggilingan modern baru sekitar 20 tahun terakhir. Selebihnya sama kayak pertama kali berdiri, bahan utama kedelai tanpa campuran apapun,”
Kedelai pertama-tama direndam dahulu kuranglebih dua jam kemudian digiling dengan gerinda batu yang dikombinsaikan dengan diesel kemudian direbus diatas tungku berdiameter sekira satu meteran menyerupai bangunan sumur dengan bahan bakar kulit padi (berambut) dan sekam hingga sari kedelai menyembul keatas.
“Setelah itu sari kedelai disaring dengan kain belacu atau mori kasar. Lalu hasil sari saringan itu kembali direbus ke tungku lainnya dicampur air cuka supaya menggumpal kemudian diperas baru dicetak menggunakan cetakan yang terbuat dari papan tradisional,”
Sehari-sehari dalam pembuatan tahu tersebut, mbah suradi dibantu 4-5 orang pekerja. Mereka sejatinya bukan tenaga buruh melainkan lebih tepatnya produsen tahu untuk diri mereka masing-masing. Karenanya,
Sementara untuk keberlangsungan pabrik tahu, masing-masing pekerja itu membantu pembiayaan pembelian bahan bakar berambut dan perawatan mesin penggilingan dan modal membeli oli pelumas serta solar secara sukarela. Sebelum memutuskan mengganti dengan alat penggilangan modern, proses penggilingan kedelai menggunakan batu berukuran besar yang dioperasikan tenaga manusia selama puluhan tahun.
“Dan agar kedelai menjadi hancur atau halus membutuhkan tenaga manusia dan sapi yang lumayan besar untuk memutar penggilingan tersebut. Sedang sekarang jika dihitung dengan hasil produksi tidak sesuai, akhirnya kami ganti dengan mesin,” ujarnya.
Tahu disini disuplai ke pasar-pasar tradisional disekitar kecamatan Simo, Karanggede, Klego, Sambi , yang masih tegabung satu kabupaten Boyolali , untuk citarasa sudah banyak yang mengakui bahwasanya rasa tahu asli pengkol sangat berbeda dengan tahu dari daerah lain, karena disamping pembuatanya yang masih tradisional dan juga tanpa bahan pengawet, karena tahu di bikin hari ini dijual besok pagi dan selalu ludes diserbu pelanggan,
selain Tahu ada ambas nya yang bisa dibuat sebagai tempe gembos dengan dimasak sedemikian rupa
ampas tahu tersebut juga bisa menjadi pakan ternak bagi warga desa pengkol sendiri yang mempunyai sapi dan kambing atau domba yang dikombinsaikan dengan rumput atau batang padi yang dihasilkan dari ladang-ladang warga nya.
saudah siap ...? mari berkunjung ke pengkol, Boyolali , desa yang terletak di perbukitan dengan pemandagan sawah terbentang sungai, dan gunung merapi merbabu
Komentar
Posting Komentar